tularkan pada sekeliling kita sebuah..

ini dia awetan tumbuhan alias herbarium..

|

Wednesday, January 18, 2012


HERBARIUM


KEGUNAAN HERBARIUM
Herbarium adalah kumpulan tumbuhan kering yang dipres dan ditempelkan pada lembaran kertas, biasanya kertas manila, yang diberi suatu label dan data yang rinci berisi keterangan dari tumbuhan yang diawetkan tersebut, serta disimpan dalam rak-rak atau lemari besi dalam urutan menurut aturan, yang akan memudahkan untuk mendapatkannya kembali pada saat diperlukan.
Herbarium sangat penting untuk digunakan dalam pekerjaan taksonomi. Herbarium terdiri dari koleksi kering dan koleksi basah. Koleksi basah tidak dipres dan merupakan spesimen-spesimen hidup yang dipelihara dengan baik. Tiap-tiap spesimen digunakan untuk mengidentifikasi specimen-spesimen baru yang tidak diketahui namanya.


Prosesnya dengan cara membandingkan antara tanaman yang ingin diketahui namanya dengan spesimen yang sudah diketahui namanya yang ada pada tempat-tempat penyimpanan herbarium atau untuk mempelajari morfologi paku (serbuksari). Indonesia memiliki banyak kebun-kebun botani seperti yang ada di kebun raya Bogor, kebun Cibodas, Kebun Raya Purwodadi, dan Kebun Raya Bali maupun yang ada di Riau,Nusa Tenggara dan Kalimantan. akhir-kahir ini kebun raya mengarah ke penelitian-penelitian yang cenderung berhubungan dengan material hidup.
Untuk alasan ini kebun-kebun botani (kebun raya) bahkan lebih berguna daripada herbarium. Tetapi manfaat herbarium ini dapat dipertimbangkan pula.
Terdapat 4 kegunaan kebun botani, yaitu:
1.      Proyek riset taksonomi
2.      Tempat pendidikan
3.      Pesediaan material
4.      Perlindungan
Fungsi herbarium adalah:
1). Mengidentifikasi bahan percobaan
2). Dasar untuk penelitian dan persiapan flora, monogafi dan revisi
3). Pengajaran
4). Pengamatan bahan bukti percobaan
Kegiatan botani sistematika pada awalnya meneliti tumbuhan-tumbuhan yang termasuk herba. Herba merupakan tumbuhan yang berbatang rendah dekat dengan permukaan tanah, lunak, berair dan jaringan kayunya sangat sedikit. Kegiatan ini termasuk dalam bidang pengobatan.
Istilah herbarium dipakai oleh Linnaeus sedang sebelumnya dipakai oleh Hortus Siccus, Hortus Mortus dan istilah-istilah yang lain. Pengaruh Linnaeus ini mempunyai arti sebagaimana yang dipergunakan orang sampai saat ini. Dengan ditemukan cara pengepresan, pengeringan, dan pengawetan specimen tumbuhan, sehingga memungkinkan untuk disimpan dalam waktu yang lama. Pemeliharaan yang hati-hati dapat tahan dalam jangaka waktu yang lama, sebagai contohnya herbarium dari Ghini (1519-1559) dan Caesalpino (1519-1576) masih ada sampai sekarang di herbarium Leiden. Selain di Bogor Indonesia, banyak tempat penyimpanan spesimen-spesimen yang diawetkan antara lain di Papua Nugini, Singapura, Philipina, Amerika, Belanda dan lainnya.
Herbarium tidak hanya sekedar spesimen tumbuhan yang diawetkan, namun dapat digunakan sebagai kegiatan botani lainnya seperti sebagi sumber dasar untuk ahli taksonomi dan ilmu lain yang memerlukan informasi dasar. Herbarium juga dapat disebut sebagai suatu museum, karena dapat digunakan sebagai pusat penelitian , pengajaran dan pusat informasi untuk masyarakat umum. Spesimen-spesimen herbarium ini dapat memberikan macam-macam informasi, namun tergantung kelengkapan data dan asal usul materialnya.

ALAT DAN BAHAN DALAM PEMBUATAN HERBARIUM
*      Gunting Tanaman
*      Pisau
*      Garpu Tanah (jawa: cethok)
*      Kantung Plastik bermacam ukuran
*      Buku Kecil untuk catatan
*      Label
*      Etiket Gantung
*      Pensil
*      Spidol
*      Kaca Pembesar
*      Altimeter
*      Kertas Herbarium ukuran 29cm X 43cm
*      Pengepres (sasah)
*      Kertas Koran
*      Formaldehid 4%
*      Etil Alcohol 70%
*      Sublimat
*      Asam Cuka
*      Kupri Sulfat
*      Akuades

CARA PEMBUATAN KOLEKSI
Cara mengoleksi tumbuhan-tumbuhan yang memiliki perawakan kecil seperti herba atau semak dapat dikoleksi secara menyeluh. Sedangkan cara mengoleksi pohon-pohon yang tinggi, liana dan epifit yakni dengan mengumpulkan apa saja yang dimiliki oleh tanaman tersebut yang diseleksi tanpa merusak tanaman tersebut. Pada pembuatan koleksi, idealnya harus berisi semua bagian tanaman, seperti akar, batang, daun, buah, biji, dsb.
Dalam pengumpulan tumbuhan dilapangan harus memperhatikan hal-hal berikut:
  • Tumbuhan yang akan dibuat herbarium diusahakan memiliki bagian yang lengkap, dicari yang sedang berbunga atau yang sedang berbuah.
  • Kumpulkan tanaman dari lapangan, letakkan dalam vaskulum, kemudian masukkan diantara kertas Koran.
  • Tumbuhan diberi etiket gantung dan diberi nomor urut, nama singkatan kolektor, dan tanggal pengambilan.
  • Data-data lain dari tumbuhhan tersebut dicatat dalam buku koleksi, seperti tempat tumbuh, tinggi tempat, keadaan lingkungan, warna, bau, bagian-bagian dalam tumbuhan, populasi, dll.
Pengeringan dan Pengawetan
Pengeringan dan pengawetan bertujuan untuk mencegah kerusakan yang disebabkan oleh serangga. Pengeringan spesimen dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu: pemanasan oven, pengeringan lampu, pengeringan sinar matahari atau pemberian bahan kimia.
Pengawetan
a)      Di lapangan
1.      Menggunakan Formaldehid 8%
Ambil botol plastik polietena yang mempunyai ukuran 2,5 l; timbang 250 gr paraformaldehid, tambah 2 sdt heksamin, masukkan dalam botol plastik; tambah air mendidih sampai botol penuh; kemudian biarkan larutan itu selama semalam hingga menjadi formaldehid 8%.
2.      Menggunakan Etil Alkohol 75%
b)     Di tempat penyimpanan
Insektisida yang digunakan:
·         Kontak: gas sianida, paradichlorobenzena (PBD), dan karbon sulfide
·         Digestive: garam merkuri dan merkuri klorida
c)      Herbarium Kering
·     Bahan yang sudah dikeringkan, dicelupkan pada larutan campuran dari 1000cc Alkohol dengan 40gr sublimat, hingga basah seluruhnya.
·         Kemudian keringkan sampai benar-benar kering.
d)     Herbarium Basah
·    Tumbuhan dicuci hingga bersih, kemudian dimasukkan ke dalam bahan yang terdiri atas campuran 1000cc akuades, 25cc formalin, 1cc asam cuka, dan 15cc merkuri sulfat.
·         Beri label.
Buku catatan di lapangan digunakan untuk mengisi label yang akan disertakan pada spesimen herbarium, meliputi:
1.      Nomor koleksi
2.      Nomor spesimen
3.      Suku
4.      Lokasi
5.      Ketinggian
6.      Tanggal
7.      Habitat, meliputi: topografi, tanah, air, dan tipe vegetasi.
8.      Nama daerah

SPESIMEN
Spesimen herbarium ditempatkan pada tempat penyimpanan spesimen berupa almari atau rak herbarium dari besi. Penempatan spesimen harus sesuai dengan abjad suku dan menurut klasifikasi yang ada. Klasifikasi itu diantaranya menurut Bessey, Bentham, Hooker atau ahli lain.

KOLEKSI KHUSUS
Selain koleksi umum, herbarium juga mempunyai koleksi khusus yaitu seperti koleksi tipe, koleksi sinoptik, untuk pengajaran identifikasi, koleksi sejarah, dan koleksi hadiah atau koleksi pinjaman.

CARA KOLEKSI TUMBUHAN PALMAE
Kesulitan yang dihadapi dalam pembuatan koleksi tumbuhan Palmae:
1.      Ukurannya besar, jadi tidak bisa dikoleksi secara utuh, hanya jenis Palmae ukuran kecil yang bias dikoleksi secara utuh.
2.      Memerlukan jangka waktu yang lama, karena termasuk tumbuhan yang proses reproduksinya memakan waktu yang panjang.
3.      Ada beberapa yang berumah dua, jadi untuk membuat koleksi yang utuh harus ada tumbuhan jantan dan betina.
4.      Kadang memerlukan perijinan, jika Palmae yang akan dibuat koleksi tersebut mempunyai nilai ekonomis atau nilai budaya, maka perlu membuat perijinan, atau bahkan pembayaran pada pihak-pihak tertentu.
5.      Pemotretan, hal ini perlu dilakukan jika waktu yang dimiliki tidak terlalu panjang alias singkat.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemotretan, antara lain:
*      Soliter atau kluster
*      Bunga tegak atau menggantung
*      Bersihkan vegetasi sekitar
*      Untuk tumbuhan berumah dua perlu diambil yang jantan dan betina
*      Perlu gambar-gambar dengan kualitas baik (mahkota bunga, permukaan batang, dll)

Bagian-bagian yang akan dijadikan herbarium (koleksi):
a)      Daun menyirip: ujung daun, rakhis, dan jarak rakhis dicatat.
b)     Daun Palma atau Costopalma keseluruhan daun yang berbentuk kipas; kecil (seluruhnya), besar (separuhnya dapat dibuang).
c)      Batang; jika tidak terlalu besar maka cukup separuh batang tua, jika besar perlu dibuat potongan melintang (perhatikan ada tidaknya duri atau bekas menempelnya daun, dsb)
d)     Bunga; karena bunga jantan mudah luruh maka perlu dimasukkan ke dalam amplop, bunga yang masih menempel perlu diawetkan.
e)      Rangkaian bunga; aksis rangkaian bunga masih utuh, bunga masih utuh dengan cabang lateral.
f)       Braktea; perlu dikoleksi secara utuh.
g)     Buah dan biji; sebagian di buat koleksi basah, sebagian lagi koleksi kering.
h)     Kecambah; dibuat koleksi satu seri stadium perkembangan.

CARA KOLEKSI TANAMAN PISANG
Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1.      Catat data-data lingkungan (ketinggian tempat, struktur tanah, dll)
2.      Batang semu, meliputi: warna, lapisan lilin, tinggi dan diameter.
3.      Daun, meliputi: tegak/menyebar, panjang/lebar, warna, lapisan lilin pada tangkai daun, dan tepi tangkai daun.
4.      Tandan buah, meliputi: tegak/menggantung, jarak sisir yang satu dengan yang lain, serta jumlahnya.
5.      Buah, meliputi: melengkung ke atas atau melengkung ke bawah, panjang, diameter, warna sebelum dan sesudah masak.
6.      Rakhis, merupakan batang dari tandan buah di bagian terminal memanjang sesudah buah-buah terbentuk.
7.      Jantung pisang, meliputi: bentuk dan warna.
8.      Braktea, meliputi: posisi dan warna permukaan.
9.      Bunga
10.  Foto tumbuhan keseluruhan.

CARA KOLEKSI TUMBUHAN PAKU
1)      Ambil tumbuhan fertile.
Bila kecil ambil seluruhnya, bila besar ambil tangkai bagian basal tumbuhan (termasuk batang, tempat melekatnya dan bagian ujung); lamina (bagian bawah, tengah, ujung); sisik dari tangkai ental yang mudah lepas perlu dijaga.
2)      Apabila spora yang dihasilkan oleh ental berbeda, maka ental fertile dan steril perlu diambil.
3)      Beberapa hal yang perlu diperhatikan:
·         Batang/rimpang: ukuran, bentuk, permukaan, susunan berkas pengangkut.
·         Tangkai: susunan berkas pengangkut dan permukaan.
·         Ental: bentuk keseluruhan, tepi dan vena, sori, letak, bentuk dan susunan.

CARA MEMBUAT HERBARIUM TANAMAN AIR
v  Diapungkan dalam air.
v  Tempelkan kertas karton manila putih yang dialasi lempeng alumunium berlubang.
v  Diatur pada air dan biarkan air mengalir perlahan.
v  Angkat dari air dan tiriskan agar air berkurang.
v  Tutup dengan kain belacu putih dengan ukuran sama.

PENGGUNAAN SPESIMEN
Yang perlu diperhatikan dalam penggunaan specimen:
a.      Selalu dalam keadaan rata atau datar.
b.      Pengambilan herbarium dengan menggunakan kedua tangan, diberi alas karton.
c.       Pengambilan sampel secukupnya.
d.     Penyimpanan khusus di rak atau lemari.
e.      Jangan sampai tertindih dengan barang lain.
f.        Jika terdapat bagian specimen yang terlepas, letakkan pada amplop dan sertakan kembali pada tempat spesimen.
g.      Perbaiki spesimen yang rusak, tentunya ditempat yang lain.
h.      Dilarang mencorat-coret herbarium.

DAFTAR PUSTAKA
Sudarsono, dkk. 2005. Taksonomi Tumbuhan Tinggi. Malang : UM Press


Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Post a Comment