STETOSKOP
(Stethoscope)
Sebelum stetoskop ditemukan, para dokter memeriksa dada kliennya dengan cara menempelkan telinganya secara langsung ke dada klien. Cara seperti ini tentu mengganggu klien. Selain itu, suara yang terdengar juga kurang jelas karena hanya menggunakan salah satu telinga.. Sejarah menunjukkan bahwa stetoskop telah dikembangkan sejak abad ke-17 di Perancis, yaitu oleh seorang Dokter Perancis bernama René Théophile Hyacinthe Laënnec pada tahun 1816. Namun demikian konsep analisa mealui suara detak jantung ternyata sudah dikenal sejak lama di literature Mesir.
René Théophile Hyacinthe Laënnec lahir di Quimper, 17 Februari 1781 – meninggal di Ploaré, 13 Agustus 1826 pada umur 45 tahun) adalah seorang dokter Perancis, penemu stetoskop. Kakeknya adalah wali kota Quimper antara tahun 1763-1765. Ia belajar kedokteran dengan sejumlah dokter terkenal, seperti Guillaume Dupuytren dan Jean-Nicolas Corvisart di Paris. De l'auscultation médiate (1819) mengusulkan suatu cara baru dalam diagnosis, menggunakan stetoskop untuk mendengarkan suara organ tubuh. Mendirikan anatomi klinik kedokteran, ia membandingkan gejala penyakit dengan lesi yang terdapat pada suatu penyakit. Ia mengklarifikasi dan mendiskusikan sejumlah penyakit, seperti rales, ronki, krepitans, egofoni, peritonitis, melanoma. Istilah sirosis Laennec berasal dari namanya. Ironisnya, Laennec meninggal akibat tuberkulosis, penyakit yang sedang ditelitinya.
Sejarah Medis dari Mesir & pada Awal Abad 15
Mendiagnosa melalui suara dari tubuh manusia telah dilaporkan dalam literatur medis kuno. Hippocrates, Bapak Kedokteran, menganjurkan untuk mencari instrumen yang praktis untuk dunia kedokteran di tahun 350 SM. Hippocrates menggunakan metode untuk menggunakan telinga secara langsung ke dada dan menemukan bahwa hal itu berguna untuk mendeteksi akumulasi cairan yang ada di dalam dada. Pada abad 16, ahli bedah terkenal Ambroise Pare mencatat bahwa “jika ada materi lain di dalam dada, kita bisa mendengar suaranya dari botol yang diisi setengah”.
Perkembangan Awal Stetoskop
Seperti yang telah disebutkan di atas, stetoskop ditemukan pada tahun 1816 ketika seorang dokter Prancis muda bernama Rene Theophile Hyacinthe Laennec sedang memeriksa seorang pasien perempuan muda. Laennec malu untuk menempatkan telinganya di dada, yang merupakan metode auskultasi yang digunakan oleh dokter pada saat itu. Dia teringat sebuah trik yang ia pelajari sebagai pada saat dia masih anak-anak yang bermain suara melalui suatu padatan, kemudian ia menggulung 24 lembar kertas, ditempatkan satu ujung ke telinga dan ujung lainnya ke dada wanita itu. Ia senang menemukan bahwa dari kerucut kertas itu ia bisa mendengar suara dengan keras dan jelas. Itulah kali pertama yang tercatat dalam dokumentasi naskah auskultasi menggunakan stetoskop (Mediate Auskultasi) di 8 Maret, 1817 ketika Laennec memeriksa Marie-Melanie Basset, yang berumur 40 tahun.
Laennec menyebut alatnya dengan sebutan “Le Cylindre,” yang kemudian berubah menjadi “Stetoskop”, yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti ‘saya lihat’ dan ‘dada.’ Dia menciptakan sebuah stethoscope dari sepotong kayu (seperti pada gambar di atas). Salah satu ujung memiliki lubang untuk menempatkan di dekat telinga dan ujung lainnya berbentuk cekung. Laennec menerbitkan hal tersebut pada risalah klasik pada auskultasi di tahun 1819 di mana di sana ia membahas tentang stetoskop serta diilustrasikan desainnya. Edisi kedua diterbitkan pada tahun 1826, setelah Laennec meninggal. Stetoskop itu digambarkan memiliki panjang 12 inci dan 1,5 inci dengan diameter lubang 3/8 inci. Pada saat itu, Stetoskop bisa dibeli dengan harga 2 franc.
Tahun 1851, Arthur Binaural Leared menciptakan stetoskop dari karet dan pada tahun 1852 George Cammann menyempurnakan desain stetoskop dan mulai diproduksi untuk tujuan komersial.
Rappaport dan Sprague merancang stetoskop baru di tahun 1940-an, yang merupakan cikal bakal standar ukuran stetoskop masa kini, terdiri dari dua sisi, salah satunya adalah digunakan untuk sistem pernapasan, dan yang lainnya digunakan untuk sistem kardiovaskular.
Pada awal tahun 1960 Dr David Littmann, seorang profesor Harvard Medical School, menciptakan stetoskop baru yang lebih ringan dibandingkan model-model sebelumnya hingga akhir tahun 1970 ditemukan sistem diafragma yang meningkatkan hasil pendengaran.
Dalam perkembangan selanjutnya, stetoskop sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu stetoskop Monoaural dan Stetoskop Binaural.
Jenis Stetoskop
Stetoskop Akustik
Stetoskop Akustik ini paling umum bagi kebanyakan orang, terdiri dari diafragma, chestpiece, bel, pipa karet / plastik, earpiece. Di bagian chestpiece ini terdiri dari dua sisi yang dapat ditempatkan pada klien untuk mendengarkan suara, yaitu sebuah diafragma (bagian plastik bundar) dan bel.
Jika diafragma atau bel diletakkan di klien, suara tubuh menggetarkan diafragma, menciptakan gelombang tekanan akustik yang berjalan ke atas pipa menuju telinga pendengar. Bel mentransmisikan suara frekuensi rendah, sedangkan diafragma mentransmisikan suara dengan frekuensi yang lebih tinggi.
Stetoskop Elektronik
Stetoskop elektronik memerlukan konversi gelombang suara akustik untuk sinyal-sinyal listrik. Tidak seperti stetoskop akustik, yang semuanya didasarkan pada metoda fisika.
Stetoskop elektronik terdiri dari bagian membran biasa disebut chest piece, selang/tubing, mik kondensor, dan jack penghubung ke soundcard. Stetoskop biasa dipotong pada earpiece-nya kemudian dipasang mik kondensor sebagai transducer untuk mengubah suara menjadi getaran listrik. Selanjutnya dipasang jack yang sesuai dengan soundcard.
Stetoskop elektronik dapat digunakan dengan menggunakan teknologi melalui bluetooth. Kalau dilihat dari modelnya memang terlihat sama dengan stetoskop biasa. Dengan adanya bluetooth ini tentu akan memberikan kemudahan bagi pemeriksa untuk dapat menganalisa tanpa dibatasi jarak terlalu pendek dengan kliennya.
Tidak hanya itu saja, stetoskop canggih ini memiliki kemampuan untuk menolak suara berisik dari luar, selain itu Anda juga dapat merekam dan mendokumentasikan irama detak jantung klien.
Stetoskop Janin
Sebuah stetoskop janin atau fetoscope adalah stetoskop akustik berbentuk seperti terompet. Ia ditempatkan pada perut wanita hamil untuk mendengarkan bunyi jantung janin. Stetoskop janin juga dikenal sebagai Pinard’s stetoskop atau pinard.
(sumber: banyak sumber)
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
0 komentar:
Post a Comment